Minggu, 01 Mei 2016

RFID

                                                            Tekhnologi RFID

RFID telah dikenal sejak tahun 1940-an, namun baru pada saat sekaranglah dapat dicapai perkembangan yang pesat menjadi teknologi murah dan efektif untuk digunakan di berbagai bidang. RFID atau Radio Frequency Identification, adalah sebuah sistem identifikasi melalui frekuensi radio dengan melibatkan perangkat keras yang dikenal sebagai interogator atau pembaca dan tag , juga dikenal sebagai label , serta perangkat lunak atau RFID middleware RFID. Sebagai metode pengidentifikasian obyek maka RFID dapat digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti bernama RFID tag atau transponder.
RFID merupakan salah satu teknologi dari sistem pengindentifikasian suatu objek secara otomatis(Auto ID) selain barcode Optical character Recognition(OCR), biometric, dan Smartcard (Finkenzeller,2003). Berbagai pengindentifikasian tersebut telah banyak membantu dalam berbagai bidang pengidentifikasian objek yang dapat dikembangkan dan diterapkan untuk militer dan pemerintahan, rumah sakit, sekolah, universitas, lembaga riset dan laboratorium, penerbangan, paspor, bisnis retail, transportasi, gerbang jalan tol, museum, pergudangan, perpustakaan, parkir, dan banyak lagi lainnya.
Seperti yang sudah disebutkan diatas kita mengetahu betapa pentingnya teknologi RFID pada era zaman sekarang ini. RFID akan memudahkan kita dalam melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan input data dan pengidentifikasian. Cara kerja RFID yaitu, dengan cara meletakkan suatu alat yang mana alat tersebut diletakkan pada sebuah benda atau hewan ataupun sebuah data yang dapat dibaca dari jarak jauh. Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tagprogramming station, circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag yang kemudian dibaca oleh RFIDreader dan kemudian diproses oleh aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.
RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan karena RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan penggunaan barcode. RFID mungkin tidak akan seluruhnya mengganti teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi dalam beberapa kasus nantinya penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang dimilikinya adalah bisa dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang lainnya. RFID juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-of-sale yang menggantikan kasir dengan suatu mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi harus dibarengi dengan turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di masyarakat.

SEJARAH SINGKAT

           RFID pertama kali diperkenalkan pertamakali sebagai alat spionase Pemerintah Rusia oleh Leon Theremin sekitar tahun 1945. Namun sebenarnya alat yang dipakai Theremin ini sebenarnya masih bersifat pasif sebagai alat pendengar dan bukan berujud suatu identification tag. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920 an. Suatu teknologi yang lebih dekat dengan RFID, yang dinamakan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara musuh atau teman. Implementasi RFID saat ini semakin menarik perhatian banyak karena digunakan oleh supermarket atau retailer.

TIPE DAN FREKUENSI RFID

            Ada tiga jenis penyimpanan data dalam tag RFID. Ini adalah baca-tulis, hanya membaca dan WORM (menulis pernah membaca berkali-kali). Data Sebuah tag read-write s dapat ditambahkan ke atau ditimpa. Baca tag hanya memiliki data yang hanya dapat dibaca, tidak ditambahkan atau ditimpa. Tag WORM dapat memiliki data tambahan tetapi tidak dapat ditimpa. Tag RFID(transfonder) akan mengenali diri sendiri ketika mendekteksi sinyal dari perangkat yang hanya dapat dibaca saja (Red only) dibaca dan ditulis (Read/Wtite) sekali tulis dan banyak baca (write once read many) juga tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi RFID dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.
            Ada empat macam RFID tag yang sering digunakan bila dikategorikan berdasarkan frekuensi radio, yaitu:
o    low frequency tag (antara 125 ke 134 kHz)
o    high frequency tag (13.56 MHz)
o    UHF tag (868 sampai 956 MHz), UHF tag tidak bisa digunakan secara global, karena tidak ada peraturan global yang mengatur penggunaannya.
o    Microwave tag (2.45 GHz)

SISTEM DAN CARA KERJA RFID

Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag. Keamanan dapat dicapai dengan dua cara. Pintu security dapat melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya.

KEUNGGULAN
RFID memiliki dua keunggulan yang membedakan dengan barcode optic yaitu :
a.       identifikasi unik sebuah tag RFID mampu merekam lebih banyak data transaksi secara unik dari jutaan objek yang identik seperti : seriaL number, expired date dan lain-lain. Sehingga informasi dari sebuah item yang menggunakan RFID tag dapat dengan mudah diketahui. Hal ini berbeda dibanding barcode yang hanya dapat mengindentifikasikan tipe obyek tempat ia dicetak. 
b.      segi otomasi, RFID menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan informasi atau data antara RFID tag dengan RFID readernya, sehingga tidak diperlukan kontak fisik diantara keduanya untuk dapat berkomunikasi. Tag RFID  dapat dibaca tanpa kontak line-of-sight dan tanpa penempatan yang presisi, Reader RFID dapat melakukan Scan terhadap tag-tag sebanyak ratusan perdetik. Hal ini berbeda dengan Barcode optic yang pada saat melakukan Scanning memerlukan kontak line-of-sight dengan reader, dan tentu saja peletakan fisik yang tepat dari objek yang discan. Kecuali pada lingkungan yang benar-benar terkontrol, scanning terhadap barcode memerlukan campur tangan manusia, sebaliknya tag-tag RFID Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan control otomatis untuk banyak hal.

Adapun kelebihan daripada RFID dibandingkan alat-alat yang sejenis yaitu :
·         Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya (kurang lebih 2000 byte)
·         Ukuran sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan dimana-mana
·         Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagai tempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus.
·         Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik dll.
·         Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang digunakan. Seperti contoh autopayment pada jalan tol, penghitungan stok pada ban berjalan, access gate.
·         Kecepatan dalam pembacaan data.

MANFAAT DAN KEGUNAANNYA
RFID juga dipergunakan untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pada sebuah Retail Store, antara lain untuk :
a.       Smart Shelf : Smart Shelf yang berbasis RFID dapat mendeteksi keberadaan setiap item pada sebuah rak. Ketika sebuah item diambil dari rak, maka sistem dapat mendeteksi item yang diambil oleh pelanggan, memberikan tanda dan mencatat item yang diambil, sehingga dapat dilakukan real-time shelf inventory. Selain itu, perilaku pelanggan dapat dicatat dalam database dan dipergunakan untuk strategi marketing.
b.      Pada saat pelanggan selesai berbelanja dan akan membayar di kasir (check out), maka RFID Reader secara otomatis mendeteksi seluruh item (merchandise) yang akan dibeli oleh pelanggan, hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan scanning satu per satu item oleh kasir. RFID Reader membaca RFID Chips yang melekat pada setiap item melalui frekuensi radio, kemudian secara virtual melakukan scanning terhadap seluruh item. Kemudian RFID Reader akan mengkomunikasikan dengan Server untuk men-generate penjualan pada register secara otomatis.
c.       Sales Return dapat dengan mudah dilakukan, karena sistem secara otomatis memeriksa barang yang dikembalikan , pelanggan dapat membawa atau mengembalikan RFID-tag pada item tanpa struk (store receipt), tag ini kemudian akan me-refer ke database untuk mengetahui waktu pembelian, harga beli saat itu (original price), bahkan informasi kartu kredit, dan lain-lain. Informasi detail tentang Sales Return ini juga akan membantu Store untuk mengupdate status stok dari item yang dikembalikan.

·         Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID melalui 1 alat pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakkan informasi yang diterima oleh pembaca (kendala ini dapat terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan penerimaan data sehingga chip RFID yang masuk belakangan akan dianggap sebagai data yang berikutnya).
·         Jika terdapat freq overlap (dua freq dari pembaca berada dalam satu area) dapat memberikan informasi data yang salah pada komputer/pengolah data sehingga tingkat akuransi akan berkurang (permasalahan ini dipecahkan dengan cara pengimplementasian alat diteksi tabrakan freq atau menata peletakan area pembacaan sehingga dapat menghindari tabrakan).
·         Gangguan akan terjadi jika terdapat freq lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya yang bukan diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan merespon freq tersebut (freq Wifi, handphone, radio pemancar, dll).
·         Privasi seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang, karena siapa saja dapat membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang tersebut memiliki alat pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca jumlah uang yang dimiliki orang lain didalam dompetnya.

Konsep dan perencanaan pengimplementasian RFID dimasa sekarang dan akan datang:
·         Pada sebuah gedung apartment telah menggunakan smart tag (RFID sekarang) sebagai penganti kunci akses menuju gerbang apt, lift (lantai yang dapat diakses dibatasi), tempat fasilitas.
·         Pada masa yang akan datang setiap manusia akan ditanamkan chip RFID sebagai pengganti kartu pengenal, dimana didalam chip tersebut akan tersimpan informasi mengenai orang tersebut dan jenis chip yang akan ditanamkan adalah jenis aktif chip. Sebagai prototype project chip tersebut telah diuji cobakan pada binatang peliharaan (seperti kucing, anjing dimana pada saat binatang tersebut ditemukan dijalanan akan diketahui pemilik dari binatang tersebut), pada tahanan khusus Amerika (penganti no tahan yang ditato pada tangan tahanan).
·         Prototype smart home telah dibuat, dimana seluruh pintu rumah, lampu dan perlengkapan lainnya akan secara otomatis merespon orang yang memiliki chip tersebut dan mengaktifkan segala sesuatu sesuai dengan karakter dari orang tersebut.
·         Sebagai Smart Tag pada passport sehingga birokrasi pada imigrasi dapat diminimalisasi (teknologi ini telah diterapkan di Malaysia, yaitu dibandara internasional terdapat ruang imigrasi khusus bagi warga Malaysia, dimana seseorang masuk kedalam ruangan tersebut, menaruh passport pada sebuah kotak kecil, dan menindai sidik jari, jika orang tersebut merupakan orang yang benar, maka pintu menuju ruang keberangkatan akan secara otomatis terbuka dan data tentang keberangkatan akan tercatat secara otomatis, jika tidak maka pintu masuk sebelumnya terbuka dan orang tersebut keluar dari ruangan tersebut. Segala aktifitas dari orang-orang yang terdapat didalam ruangan tersebut akan di awasi dari ruangan lainnya oleh seorang petugas imigrasi melalui monitor). Namun teknologi RFID pada passport ini telah membawa masalah disalah satu negara eropa.
·         Dimasa yang akan datang, pelebelan pada seluruh produk kebutuhan sehari-hari (seperti sampoo, sabun, makanan) akan dialihkan dari teknologi barcode menuju RFID sehingga dapat dikombinasikan dengan teknologi pembayaran yang berbasis RFID, dimana seseorang yang berbelanja di supermarket tidak perlu antri berlama-lama ria di counter kasir, karena seluruh barang belanjaan akan diditeksi secara otomatis oleh gate check out dan pemotongan rekening pada rekening yang terdaftar pada chip pembayaran secara otomatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar