2.1 Apa itu Cloud computing?
Apa itu Cloud
Computing? Cloud Computing telah
berada disekitar kita selama beberapa tahun belakangan ini, dan telah menjadi
lebih dari sekedar trend, tetapi
menjadi layanan dinamik yang mengubah bukan hanya tentang bagaimana sebuah
bisnis dijalankan, akan tetapi juga tentang bagaimana sebuah layanan
disediakan. Cloud Computing atau bisa
disebut dengan komputasi awan adalah gabungan antara pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Banyak nya cara
tentang bagaimana cara mengakses informasi secara personal, menyebabkan
infrastruktur komputer kita menjadi sangat kompleks, ketika teknologi informasi
kita sangat terbatas, kebutuhan untuk dapat mengakses informasi berkembang
dengan sangat cepat. Hal ini menyebabkan adanya desakan tentang bagaimana memanage informasi dan ketersediaannya
untuk dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1.1 Cloud Computing
Cloud
Computing bisa mentransformasikan cara bagaimana sistem dibuat dan layanan
dikirimkan, menyediakan perpustakaan dengan kesempatan untuk mengembangkan dan
memperluas jangkauannya. Cloud
Computing menyediakan layanan yang bisa dipergunakan oleh pengguna, dimana
pengguna tidak lagi harus memikirkan tentang bagaimana dan program apa saja
yang harus digunakan dalam memperoleh suatu layanan.
Ketika berbicara tentang sistem cloud
computing, akan memudahkan jika kita membaginya menjadi dua bagian: front end
dan back end. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya
Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer, atau klien. Back end adalah
“awan” dari sistem.
Front
end termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi, diperlukan untuk
mengakses sistem cloud computing. Tidak semua sistem cloud computing memiliki
antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti e-mail berbasis Web memanfaatkan
browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Pada sistem lain
ada yang memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di back end sistem adalah berbagai
komputer, server, dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “awan” layanan
komputasi. Secara teori, sebuah sistem cloud computing dapat mencakup hampir
semua program komputer yang dapat Anda bayangkan, dari pengolahan data sampai
video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki dedicated server sendiri.
Sistem Cloud bekerja menggunakan
internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna
untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi
yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media
penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara
virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut
dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi
kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan
halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email seperti
Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa
harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan
koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google.
Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi
terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang
terhubung ke internet.
2.2 Masalah yang dihadapi
Dunia
komputasi awan merupakan dunia baru karena tidak semua orang mengetahui
teknologi baru tersebut. Karena masih baru tersebut muncul beberapa masalah
dalam pengenalannya ke dunia luar. Contohnya komputasi awan merupakan sarana
penyimpanan data melalui jaringan internet maka internet wajib bagi pemakai
komputasi awan apabila terjadi masalah dalam internet maka akan menyebabkan
komputer tersebut menjadi lambat karena proses yang terlalu lama. Masalah lain
adalah jika suatu perusahaan menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan
datanya maka akan sangat tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi
awan) karena perusahaan tersebut tidak mempunyai server langsung dalam
komputasi awan dan juga apabila vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau
server pada vendor rusak akan menyebabka kerugian besar pada perusahaan
tersebut karena semua data yang tersimpan pada vendor akan mengalami masalah.
Jika ingin menggunakan komputasi awan juga harus tersedia bandwidth yang besar
karena data yang keluar masuk dalam sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu
dibutuhkan bandwidth yang berukuran besar agar mampu menampung data yang
ditransfer.
Masalah keamanan dan
privasi menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam
internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut
sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu. Selain
itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam
komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya
teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet. Masalah
lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang
muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus
berhati-hati dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.
2.3 Adopsi Cloud Perusahaan Diprediksi Kian Tinggi
Meski bukan
teknologi baru, banyak perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan cloud
computing dalam menjalankan bisnisnya. Ke depannya, adopsi cloud computing
dipastikan akan terus meningkat.
Hal tersebut
dikatakan oleh Erwin Sukiato, Country Managing Director Oracle Indonesia dalam
media roundtable di Jakarta, Rabu (27/1/2016). Menurut Erwin, penggunaan cloud
computing adalah sebuah transformasi digital yang sedang terjadi di dunia.
"Saya yakin kedepannya banyak perusahaan yang menggunakan cloud, dengan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan," ujar Erwin. Kelebihan yang disebut oleh Erwin salah satunya jelas efisiensi biaya operasional perusahaan.
Selain itu
Erwin juga menyebut bahwa transformasi digital ini tak semata meningkatkan
pendapatan, namun juga meningkatkan pengalaman pengguna. "Saat ini yang
diinginkan tak cuma streaming sales, tapi juga meningkatkan user
experience," ujarnya. Erwin pun membangga-banggakan Oracle, yang
disebutnya mempunyai keunggulan dibanding kompetitornya. Ia menyebut Oracle
mempunyai 3 area layanan cloud, yaitu software as a services (SaaS), platform
as a services (PaaS) dan infrastructure as a services (IaaS).
"Ketiga layanan ini penting untuk menyediakan
pelanggan dengan lingkungan cloud yang lengkap yang mendukung kebutuhan mereka
selama 10 hingga 20 tahun kedepan," jelas lulusan Waikato Technical
Institute, Selandia Baru ini.
Solusi cloud computing yang ditawarkan oleh Oracle ini
juga didukung oleh kehadiran Oracle Fusion Middleware (FMW), atau dikenal
sebagai Fusion Middleware. FMW ini berfungsi untuk mengintegrasikan aplikasi
dan sistem dari platform yang berbeda.
2.4 Cloud computing dan Perpustakaan
Salah satu pergeseran besar tentang bagaimana
perpustakaan memanage “kekayaannya” telah berubah dari model tercetak ke model
penggunaan database dan jurnal-jurnal elektronik, transisi ini membantu
perpustakaan untuk mengukur skala sumber daya mereka, dan memberikan layanan
yang lebih baik dengan hanya berpikir sedikit berbeda tentang bagaimana cara
nya menyediakan koleksi perpustakaan. Cloud Computing memungkinkan teknologi
untuk dapat menyediakan tentang bagaimana menyediakan sumber daya komputasi,
Solusi komputasi awan memberikan kesempatan perpustakaan untuk menghemat waktu
dan sumber daya, dan juga kembali mengalokasi kan sumber daya untuk
meningkatkan layanan. Distribusi perpustakaan digital, didasarkan pada ide
bahwa terdapat hal yang menarik, dimana koneksi antar data tidak bisa dimiliki
dan disimpan dalam satu tempat saja, mengingat banyaknya cara mengakses
sumber-sumber informasi, dimana seseorang akan mendapatkan layanan yang berbeda
dan pengaturan konfigurasi yang berbeda pula jika mengkases informasi dari
tempat yang berbeda-beda.
Solusi komputasi awan menyediakan layanan yang dapat
diakses kapan saja, dan dimana saja oleh pengguna tanpa memerlukan lagi
pengaturan disetiap end devide yang
digunakan. Komputasi awan didasarkan pada konsep yang sederhana, dimana data
dapat disimpan dan diakses menggunakan jaringan skala besar, server yang kuat
digunakan untuk menangani tugas-tugas yang berat, komputasi awan menggunakan
virtualisasi untuk memisahkan perangkat lunak (software) dari perangkat keras (hardware),
menyediakan sistem pengamanan yang terpusat, bersamaan dengan sistem komunikasi
berkecepatan tinggi dan melayani kebutuhan manajemen data tingkat lanjut,
dimana komputasi yang menggunakan komputasi klien
dianggap tidak praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar