Minggu, 01 Mei 2016

CLOUD COMPUTING DAN PERPUSTAKAAN


2.1 Apa itu Cloud computing?
Apa itu Cloud Computing? Cloud Computing telah berada disekitar kita selama beberapa tahun belakangan ini, dan telah menjadi lebih dari sekedar trend, tetapi menjadi layanan dinamik yang mengubah bukan hanya tentang bagaimana sebuah bisnis dijalankan, akan tetapi juga tentang bagaimana sebuah layanan disediakan. Cloud Computing atau bisa disebut dengan komputasi awan adalah gabungan antara pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Banyak nya cara tentang bagaimana cara mengakses informasi secara personal, menyebabkan infrastruktur komputer kita menjadi sangat kompleks, ketika teknologi informasi kita sangat terbatas, kebutuhan untuk dapat mengakses informasi berkembang dengan sangat cepat. Hal ini menyebabkan adanya desakan tentang bagaimana memanage informasi dan ketersediaannya untuk dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. 
                                              


1.1 Cloud Computing

Cloud Computing bisa mentransformasikan cara bagaimana sistem dibuat dan layanan dikirimkan, menyediakan perpustakaan dengan kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas  jangkauannya. Cloud Computing menyediakan layanan yang bisa dipergunakan oleh pengguna, dimana pengguna tidak lagi harus memikirkan tentang bagaimana dan program apa saja yang harus digunakan dalam memperoleh suatu layanan.
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, akan memudahkan jika kita membaginya menjadi dua bagian: front end dan back end. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer, atau klien. Back end adalah “awan” dari sistem.
            Front end termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi, diperlukan untuk mengakses sistem cloud computing. Tidak semua sistem cloud computing memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti e-mail berbasis Web memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Pada sistem lain ada yang memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.

Di back end sistem adalah berbagai komputer, server, dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “awan” layanan komputasi. Secara teori, sebuah sistem cloud computing dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat Anda bayangkan, dari pengolahan data sampai video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki dedicated server sendiri.
Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.

2.2 Masalah yang dihadapi

Dunia komputasi awan merupakan dunia baru karena tidak semua orang mengetahui teknologi baru tersebut. Karena masih baru tersebut muncul beberapa masalah dalam pengenalannya ke dunia luar. Contohnya komputasi awan merupakan sarana penyimpanan data melalui jaringan internet maka internet wajib bagi pemakai komputasi awan apabila terjadi masalah dalam internet maka akan menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat karena proses yang terlalu lama. Masalah lain adalah jika suatu perusahaan menggunakan komputasi awan dalam penyimpanan datanya maka akan sangat tergantung pada vendor (penyedia layanan komputasi awan) karena perusahaan tersebut tidak mempunyai server langsung dalam komputasi awan dan juga apabila vendor mempunyai layanan backup yang buruk atau server pada vendor rusak akan menyebabka kerugian besar pada perusahaan tersebut karena semua data yang tersimpan pada vendor akan mengalami masalah. Jika ingin menggunakan komputasi awan juga harus tersedia bandwidth yang besar karena data yang keluar masuk dalam sebuah akun tidak sedikit, maka dari itu dibutuhkan bandwidth yang berukuran besar agar mampu menampung data yang ditransfer.
Masalah keamanan dan privasi menjadi masalah baru karena jika kita sudah meletakkan suatu data dalam internet maka itu bisa dilihat oleh masyarakat luas apabila data tersebut sangat rahasia maka bisa menyebabkan kefatalan dalam mengelola sesuatu. Selain itu belum banyak dukungan dari berbagai pihak karena beberapa masalah dalam komputasi awan. Beberapa masalah yang timbul disebabkan karena masih barunya teknologi komputasi awan dalam penyimpanan sebuah data dalam internet. Masalah lain yang dapat timbul selain diatas adalah dengan banyak para peretas yang muncul dari berbagai dunia dalam meretas internet membuat vendor harus berhati-hati dalam mengelola sumber daya yang dipakai dalam komputasi awan.

2.3 Adopsi Cloud Perusahaan Diprediksi Kian Tinggi




2.4 Cloud computing dan Perpustakaan

Salah satu pergeseran besar tentang bagaimana perpustakaan memanage “kekayaannya” telah berubah dari model tercetak ke model penggunaan database dan jurnal-jurnal elektronik, transisi ini membantu perpustakaan untuk mengukur skala sumber daya mereka, dan memberikan layanan yang lebih baik dengan hanya berpikir sedikit berbeda tentang bagaimana cara nya menyediakan koleksi perpustakaan. Cloud Computing memungkinkan teknologi untuk dapat menyediakan tentang bagaimana menyediakan sumber daya komputasi, Solusi komputasi awan memberikan kesempatan perpustakaan untuk menghemat waktu dan sumber daya, dan juga kembali mengalokasi kan sumber daya untuk meningkatkan layanan. Distribusi perpustakaan digital, didasarkan pada ide bahwa terdapat hal yang menarik, dimana koneksi antar data tidak bisa dimiliki dan disimpan dalam satu tempat saja, mengingat banyaknya cara mengakses sumber-sumber informasi, dimana seseorang akan mendapatkan layanan yang berbeda dan pengaturan konfigurasi yang berbeda pula jika mengkases informasi dari tempat yang berbeda-beda.
Solusi komputasi awan menyediakan layanan yang dapat diakses kapan saja, dan dimana saja oleh pengguna tanpa memerlukan lagi pengaturan disetiap end devide yang digunakan. Komputasi awan didasarkan pada konsep yang sederhana, dimana data dapat disimpan dan diakses menggunakan jaringan skala besar, server yang kuat digunakan untuk menangani tugas-tugas yang berat, komputasi awan menggunakan virtualisasi untuk memisahkan perangkat lunak (software) dari perangkat keras (hardware), menyediakan sistem pengamanan yang terpusat, bersamaan dengan sistem komunikasi berkecepatan tinggi dan melayani kebutuhan manajemen data tingkat lanjut, dimana komputasi yang menggunakan komputasi klien dianggap tidak praktis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar